Jumat, 14 Januari 2011

Nabi Sulaiman a.s. pun Takjub

Ketika Nabi Sulaiman a.s. berjalan-jalan di atas langit, ia merasa heran saat melihat ke bawah. Ia melihat laut yang  begitu tenang, bercahaya dan tak berombak. Padahal di sekeliling laut tersebut ombak begitu besarnya. Maka ia pun menyuruh angin yang membawanya terbang untuk berhenti, "He, Angin tunggu sebentar, saya melihat ada keanehan di laut itu." Angin pun berhenti, lalu Nabi Sulaiman a.s. memanggil beberapa jin. "He, Jin tolong periksa ada apa di dalam laut sana, kok bisa tetang dan bercahaya dan tidak terkena ombak," perintah Nabi Sualaiman a.s. Beberapa jin turun ke dalam laut, dan mereka menemukan sebuah kubah terbuat dari zamrut putih. Mereka mencoba mencari pintu untuk masuk ke kubah itu, tapi tak ada pintu. Akhirnya mereka membanya ke atas permukaan laut. Dan anehnya kubah tersebut bisa mengambang dipermukaan laut.
 
Demi melihat kubah itu terapung di permukaan laut, Ketakjuban Nabi Sulaiman semakin bertambah, ia pun minta turun kepada angin untuk melihatnya lebih dekat. Sebagaimana laporan para jin, kubah itu tidak memiliki pintu, Nabi Sulaiman a.s. semakin penasaran ingin tahu ada apa di dalam kubah itu. Lalu ia pun berdoa kepada Allah agar bisa masuk ke dalam kubah itu, dan Allah pun mengabulkannya. Ternyata di dalam kubah itu ada seorang pemuda yang sedang bersujud dengan khusyunya. Namun karena ada seseorang yang datang, pemuda itu pun berdiri dengan wajah yang cerah.
"Kalau boleh tanya, amalan apa yang membuatmu bisa berada di dalam kubah ini?" tanya Nabi Sulaiman a.s.
"Karena saya sangat hormat dan bakti kepada orang tua saya," jawab pemuda. "Sebelum saya berada di sini, saya merawat ibu saya yang sudah lumpuh dan tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau iaingin ke kamar mandi, atau kemana saja, saya gendong. Saya suapi ia ketika lapar. Pokoknya semua permintaannya saya laksanakan dengan sepenuh hati. Dan setiap kali saya melakukan sesuatu untuknya, ia selalu berdoa, ya Allah terimalah amal bakti anak saya, jauhkan ia dari langit dan bumi. Setelah ia meninggal, saya jalan-jalan di pantai. Tiba-tiba ombak menggulung saya, dan atas kebesaran Allah, saya ditempatkan di sini.
"Lalu bagaimana cara kamu makan di tempat ini?" tanya lagi Nabi Sulaiman.
"Allah telah mencukupi saya. Jika saya lapar maka akan muncul batu. Dari batu itu muncul pohon berbuah lebat untuk dimakan, dan daun-daunnya bisa berubah madu, susu atau minuman yang saya inginka," jawab Pemuda itu.
"Kalau kamu ingin buat hajat?" lanjut Nabi Sulaiman.
"Allah telah mengatur semua keperluank saya, termasuk saya mengetahui siang dan malam. Bila hari siang, maka kubah ini akan menyala terang benderang, dn apabila malam, kubah ini berupa gelap, namun nikmat."
"Subhanalloh, inilah kembangnya surga," puji Nabi Sulaiman.
"Maaf, ya Nabi. Saya harus beribadah lagi. Bersujud kepada yang memberi kenikmatan kepada saya," kata pemuda itu. Secara tak terasa oleh Nabi Sulaiman, ternyata ia sudah berada di luar Kubah. Dan kubah itu pun kembali ke tempatnya.

Oh, alangkah berjasanya orng tua kepada kita. Sungguh malu apabila kita berani melawannya. Doa merekalah yang membuat kita sampai ke sorga. Maka hormatilah mereka. Doakanlah mereka, agar mereka bahagia menatap kita dari sorga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar