Minggu, 31 Juli 2011

Iklan Makanan dan Minuman di Bulan Puasa

Memang tidak salah, jika  Ramadhan dianggap sebagai ibadah fisik. Seorang muslim yang beriman diwajibkan menahan haus dan lapar sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Barangkali karena  pemahaman inilah, para produsen  makanan dan minuman banyak yang mengiklankan produksinya di televisi. Para produsen tahu betul kondisi  seseorang yang lapar. Orang yang lapar pasti akan membayangkan sesuatu yang enak, yang bisa dimakan dan diminumnya. Apalagi situasinya adalah menunggu. Waktunya pasti. Begitu "Dur" beduk, atau terdengar suara azan, mereka boleh makan. Seperti pelari masuk garis finis.

Tetapi puasa tidak sekedar menahan makan dan minum. Sejatinya berpuasa adalah menahan  atau mengendalikan hawa nafsu. Hawa nafsu yang sering menggelincirkan manusia ke dalam bentuk-bentuk kemaksiatan. Melalui puasa sebagai penahan hawa nafsu tersebut, manusia  akan dikembalikan kepada kefitriannya, setelah terhapus semua dosa-dosanya yang terdahulu.  Puasa juga merupakan pelatihan perasaan sosial untuk menghayati keadaan saudara-saudara muslim yang kekurangan. Merasakan bagaimana rasa lapar dan haus yang diderita mereka. Maka anjuran yang sangat besar pahalanya adalah memperbanyak sedekah dan mengeluarkan kewajiban zakat fitrah. Tidak tanggung-tanggung, Allah melipat gandakan semua kebaikan kita pada saat brpuasa di Bulan Ramadhan, menjadi 70 kali lipat.

Apakah para produsen minuman dan makanan tahu itu? Jawabannya "Tahu", tapi tidak peduli. Iklan-iklan mereka itu, justru sering ditayangkan pada siang hari, saat perut orang yang brpuasa berbunyi 'kruyuk...kruyuk...kruyuk". Butiran embun es yang berbintik-bintik pada gelas bening, kucuran sirup kental pada irisan-irisan buah yang ditata sedemikian rupa, membuat "glek", seseorang menelan ludah. Terbayang di kepala pemirsa minuman dan makanan segar saat berbuka puasa. Dan anak-anak kecil yang baru belajar puasa merengek-rengek minta dibelikan produk-produk makanan dan minuman yang dilihatnya di televisi.

Kepada seluruh pembaca Perjalanan Sufistik,
kami mengucapkan 
"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1432H" 
Mohon maaf lahir dan batin 
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu
untuk menuju kehidupan yang fitri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar